Monday, March 28, 2011

Posted by web 8:24 AM, under | No comments


Dalalam dunia pertanian, pestisida yang berasa dari tanaman mulai di lirik kembali. Indonesia cukup kaya akan potensi alamiah aneka sumber daya tanaman penghasil pestisida alami. Sejak dulu hingga sekarang, pemakaian, pestisida merupakan salah satu alternative untuk mengamankan produksi pertanian dunia.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa penggunaan pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman telah di lakukan secara intensif dan berlebihan, oleh para petani di dataran rendah dan dataran tinggi. Selain merupakan pemborosan, penggunaan pestisida secara intensif dan berlebihan juga menimbulkan berbagai masalah yang serius serta merugikan manusia dan hewan.
Melihat banyaknya dampak negative yang di timbulkan akibat penggunaan pestisida kimia dalam upaya penanggulangan hama dan penyakit tanaman, maka perlu di cari teknik pengendalian yang tepat dan aman bagi manusia dan lingkungan, serta mangkus terhadap jasad sasaran.
Salah satu komponen pengendalian hama dan penyakit yang saat ini sedang di kembangkan adalah penggunaan pestisida nabati atau senyawa bioaktif alamiah yang berasal dari tumbuhan. Untuk mengisi dampak negatif penggunaan pestisida kimia, dapat di gunakan pestisida alami atau bahan-bahan nabati (back to nature). Indonesia cukup kaya akan potensi tanaman penghasil racun untuk memberantas organisme pengganggu tanaman. Tanaman nimba sebagai pestisida alami memiliki daya kerja yang efektif, ekonomis dan aman. Nimba sebagai insektisida alami bersifat repellent untuk mite, penggerek batang padi dan ulat kapas.
Penelitian ini bertujuan memberikan tambahan wawasan kepada masyarakat tentang pestisida alami bebas biaya yang ramah lingkunagan. Bahan-bahan yang di gunakan bias di dapat di lingkungan sekitar.
Program penyuluhan dan pelatihan pembuatan pestisida di laksanakan pada tanggal 13 maret 2009, yang di hadiri oleh bapak kepala Desa, pemuda-pemudi karang taruna, dan para petani. Para peserta sangat antusias sekali dengan kegiatan ini terbukti dengan banyaknya pertanyaan pada sesi Tanya jawab.
Pada tanggal 30 maret 2009 dilakukan sample dengan takaran kecil dan di campur dengan air lagi di aduk sampai rata.. Kemudian di semprotkan ke beberapa tanaman sebagai sample. Hari berikutnya di lihat belalang atau ulat berkurang tidak seperti sebelumnya. Penelitian ini di lakukan selama 1 minggu sampai batas waktu mengumpulkan hasil laporan. Petani setempat tertarik dengan pestisida an organik karena bebas biaya dan ramah linghkungan. Di awal mereka merencnakan praktik di lahan mereka dengan perbandingan setengah-setengh, menggunakan pestisida Nimba tersebut
Keberhasilan pertanian tidak hanya di lihat dari kesuburan tanah tetapi juga cara merawat tanaman. Merawat tanaman itu dilakukan dengan membunuh hama yang menyerang tanaman di suatu lahan biasanya ulat, belalang dan banyak lagi yang lain. Untuk merawat tanaman tersebut para petani di dusun biasanya menggumakan pestisida organik. Sebagian besar petani tidak mengetahui dampak dari pemakaian pestisida organik mahal. Sehingga banyak petani yang tidak mampu membeli.
Dalam penyuluhan tersebut peneliti akan mendemondtrasikan cara pembuatan pestisida alami nimba. Pestisida alami yang di buat ada tiga macam berupa pestisida alami berbentuk cair, kering dan bubuk.
Pembuatan pestisida cair langkah-langkahnya:
a.Disiapkan biji, daun dan bunga segar nimba sesuai dengan kebutuhan, misalnya sebanyak 50 kg.
b.Biji, daun, dan bunga nimba di haluskan dengan menggunakan belender atau di tumbuk hingga hancur sambil di tambah dengan air. Bahan baku nimba sebanyak 25kg-50kg membutuhkan penambahan air sebanyak 1 liter.
c. Campurkan bahan baku tersebut di simpan di tempat yang sejuk selama 2-3 hari.
d.Selanjutnya, campuran di saring dengan menggunakan kain belacu atau perkulator, di sertai dengan penambahan air.
e.Penyaringan di lakukan secara terus menerus hingga di hasilkan ekstrak sebanyak 400 liter.
f.Larutan atau ekstrak bahan cair nimba siap di aplikasikan sebagai pestisida.
Pembuatan pestisida kering.
a.Disiapkan daun, bunga, biji, dan akar tanaman nimba dengan jumlah menurut kebutuhan.
b.Semua bahan tersebut di keringkan, kemudian di tumbuk atau di belender hingga menjadi bubuk.
c.Di tambahkan sejumlah air, dengan perbandingan 5 liter air untuk 10 kg bubuk kering nimba.
d.Campuran di simpan selama 2-3 hari.
e.Selanjutnya, campuran di sarinng dengan menggunakan kain belacu atau p[erpurator disertai dengan penambahan air, hingga di peroleh volume ekstrak 400 liter.
f.Ekstrak bahan kering nimba siap di aplikasikan sebagai pestisida.
Pembuatan pestisida bubuk.
a.Di siapkan daun, bunga, dan biji nimba sesuai dengan kebutuhan.
b.Semua bahan tersebut di keringkan dengan cara di jemur di bawah sinar matahari atau dengan menggunakan oven.
c.Bahan kering di tumbuk hingga halus.
d.Hasil penumbukan disaring dengan menggunakan kain penyaring. Hasil penyaringan di tampung dalam wadah.
e.Tepung nimmba siap diaplikasikan. Jika tidak segera di gunakan, tepung `nimba dapat di simpan selama 1 tahun tanpa kehilangan daya bunuhnya terhadap serangga.
Kemudian langkah-langkah penggunaan pestisida cair.
a.Larutan ekstrak nimba di saring dengan menggunakan kain kasa atau kain belacu untuk menghindari hambatan oleh kotoran pada saat pentemprotan.
b.Larutan ekstrak nimba di masukkan ke dalam hand sprayer vsesuai denngan kapasitasnya.
c.Selanjutnya, larutan ekstrak nimba di sermprotkan ke tanaman. Penyemprotan di alkukan setiap 10 hari atau di sesuaikan dengan intensitas serangan hama.
Penggunaan pestisida kering
a.Bubuk atau tepung nimba kering di taburkan di sekitar batang tanaman yang terserang hama, di bawah tajuk daun, dengan dosis 10 g/pohon.
b.Penaburan bubuk nimba dialakukan minimal 3 kali setahun atau disesuaikan dengan intensitas serangan hama.
Penggunaan pestisida bubuk
a.Buah nimba di petik, kemudian di belah dan di ambil bijinya. Biji yang terkumpul di jemur selama beberapa hari.
b.Biji yang sudah kering kemudian di simpan di tempat yang kering setel;ah di kemas terlebih dahulu di dalam karung yang berongga.
c.Untuk membuat 10 liter larutan siap semprot , diambil 500 g biji nimba kering, kemudian dihaluskan dengan cara di giling atau di tumbuk.
d.Tepung yang di peroleh di masukkan ke dalam air dan di aduk. Sebelum di gunakan, campuaran ini harus di simpan selama 24 jam atau minimal selama 5 jam.
e.Cairan dapat di gunakan dengan cara di oleskan atau di siram ke tanaman yang terserang hama, ataupun dengan cara di semprotkan. Bila menggunakan cara penyemprotan, cairan harus di saring terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang dapat menyumbat lat semprot.
f.Larutan pestisida alami ini dapat bertahan selama n3-6 hariu, untuk di gunakan dengan semua cara aplikasi. Meskipun tanaman di panen lebih awal, residu nimba tidak berpengaruh negative terhadap manusia.

0 comments:

Post a Comment